BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
DAN HIPOTESIS
3.1.
Kerangka Konseptual
Dalam penelitian ini,
penulis membatasi kinerja (kinerja dosen) menurut pendekatan lunak (soft approach) yaitu faktor yang
mempengaruhi kinerja yang ada dalam diri individu pegawai (dosen) tersebut
(faktor internal) seperti; Personality
(kepribadian), Ability (kemampuan) kepuasan
kerja dan komitmen organisasi, dan pendekatan keras (hard approach) yaitu dukungan organisasi. Variabel Personality (kepribadian), Ability (kemampuan) dan dukungan organisasi
ditempatkan sebagai variabel Exogenous,
sementara variabel kepuasan kerja, komitmen organisasi dan kinerja (soft approach) sebagai variabel Endogenous. Hubungan langsung maupun
tidak langsung antar berbagai kelompok variabel tersebut akan diuraikan di
bawah ini.
3.1.1. Pengaruh
langsung antara Personality
(kepribadian) terhadap Kepuasan Kerja
Sejumlah kajian tentang Personality (kepribadian) berpengaruh
terhadap kepuasan kerja. Nikolaou
(2003) yang meneliti
hubungan Personality (kepribadian)
dengan prestasi kerja menunjukkan terdapat hubungan antara Personality (kepribadian) dan kepuasan kerja. Shrader
& Singer (2014) mengemukakan bahwa salah satu faktor Personality (kepribadian) yang memiliki
korelasi yang kuat dengan kepuasan adalah kestabilan emosi. Furnham, et al., (2009) menunjukkan bahwa Personality (kepribadian) berhubungan
secara signifikan dengan kepuasan kerja. Li
& Hung (2012) menunjukkan bahwa karakteristik Personality (kepribadian) guru menjadi
variabel moderat yang memberikan pengaruh penting antara variabel keterlibatan
orang tua dengan kepuasan guru. Loveland, et al (2015) mengungkapkan bahwa kepuasan kerja
dan karier akan berbeda berdasarkan optimisme, Extroversion, kestabilan emosi. Templer
(2012) menegaskan bahwa Extroversion,
Conscientiousness, non-Neurotisme (kestabilan emosi), dan
juga keramahan yang terkait dengan kepuasan kerja. Miller, et al (2009) mengungkapkan meskipun hasil regresi
hirarkis mengungkapkan bahwa pengukuran Personality
(kepribadian) secara keseluruhan dapat diperhitungkan dalam kepuasan kerja,
tetapi tak satu pun dari skala Personality
(kepribadian) independen sebagai prediktor yang signifikan. Meeusen, et al (2010) mengungkapkan dimensi Personality (kepribadian) yang diukur
dengan menggunakan indikator Myers-Briggs
Type Indicator (MBTI) mempunyai pengaruh yang kecil terhadap kepuasan
kerja.
Dari pandangan-pandangan
di atas, penelitian ini mengajukan proposisi 1: Personality (kepribadian) berpengaruh langsung terhadap Kepuasan
Kerja
3.1.2. Pengaruh
langsung antara Personality
(kepribadian) terhadap Komitmen Organisasi
Sejumlah kajian tentang Personality (kepribadian) berpengaruh
terhadap komitmen organisasi. Kumar
& Bakhshi (2010) mengemukakan bahwa Conscientiousness berpengaruh positif
terhadap komitmen affective dan continuance, Extroversion sebagai prediktor paling konsisten, secara signifikan
berhubungan (positif) untuk ketiga bentuk komitmen organisasi. Komitmen
normatif berhubungan positif dengan Agreeableness.
Panaccio
& Vandenberghe (2012) mengemukakan Extroversion dan Agreeableness
berpengaruh positif dengan komitmen afektif, normatif, dan keberlanjutan. Choi, et al (2015) mengemukakan Agreeableness merupakan faktor yang paling dominan terhadap
komitmen afektif dan normatif, Agreeableness
memiliki hubungan kuat dengan komitmen afektif dan normatif. Guay, et al (2015) mengemukakan Agreeableness, Conscientiousness,
dan Emotional Stabilitas berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi.
Dari pandangan-pandangan
di atas, penelitian ini mengajukan proposisi 2 : Personality (kepribadian) berpengaruh langsung terhadap Komitmen
Organisasi
3.1.3. Pengaruh
langsung antara Personality
(kepribadian) terhadap Kinerja
Personality (kepribadian) berpengaruh signifikan
terhadap kinerja. Beberapa hasil penelitian telah membuktikan fakta tersebut. Thoresen, et al (2004) dari hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa 5 tipe Personality
(kepribadian) (The Big Five Personality
traits) merupakan faktor yang berpengaruh positif terhadap kinerja. Barrick
& Mount (1991) dari
Hasil penelitian menunjukkan bahwa satu dimensi Personality (kepribadian), yaitu kesadaran, menunjukkan hubungan
yang konsisten dengan semua kriteria kinerja kerja bagi semua kelompok kerja.
Untuk dimensi Personality
(kepribadian) yang lain, mempunyai korelasi yang bervariasi dengan kelompok
kerja dan jenis kriteria. Extroversion
adalah prediktor yang valid untuk dua pekerjaan yang melibatkan interaksi
sosial, manajer dan penjualan (seluruh jenis kriteria). Keterbukaan terhadap
Pengalaman dan Extroversion adalah
prediktor yang valid dari kriteria kemampuan pelatihan (pekerjaan). Dimensi Personality (kepribadian) menjadi
prediktor yang valid untuk beberapa pekerjaan dan beberapa jenis kriteria. Yang & Hwang (2014) menyatakan bahwa semua Big Five ciri-ciri Personality
(kepribadian) berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja, dengan keramahan
menunjukkan efek terbesar, diikuti oleh Extroversion.
Dari pandangan-pandangan
di atas, penelitian ini mengajukan proposisi 3: Personality (kepribadian) berpengaruh langsung terhadap Kinerja
3.1.4. Pengaruh
langsung antara Ability terhadap Kinerja
Gibson
& Hodgetts (1985), mengatakan bahwa Ability (kemampuan) dan ketrampilan
memainkan peran utama dalam perilaku dan prestasi individu. Ability (kemampuan) dalam hubungannya
dengan pekerjaan dapat diartikan sebagai variabel individu, Ability (kemampuan) tidak dapat
dipisahkan dengan konsep ketrampilan. Ketrampilan dinyatakan sebagai kecakapan
yang berhubungan dengan tugas yang dimiliki dan dipergunakan dalam tugas. Jika
setiap pegawai menyadari Ability
(kemampuan) yang dimilikinya, maka akan berpengaruh besar terhadap kinerjanya. Varca
& James-Valutis (1993) dalam hasil penelitian mengemukakan Ability (kemampuan) dan Kepuasan saling
Berhubungan; tingkat Ability
(kemampuan) yang tinggi secara signifikan akan relevan dengan kinerja pekerjaan
yang tinggi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabilitas dalam prestasi kerja
dapat dipahami lebih jelas melalui interaksi antara Ability (kemampuan) dan sikap antara pekerja. Demikian juga Wright, et al (1995) dalam hasil penelitiannya
mengemukakan bahwa Ability
(kemampuan) kognitif menjelaskan varians kinerja secara signifikan.
Dari pandangan-pandangan
di atas, penelitian ini mengajukan proposisi 4 : Ability (kemampuan) berpengaruh langsung terhadap Kinerja
3.1.5. Pengaruh
langsung antara Ability terhadap
Kepuasan Kerja
Varca
& James-Valutis (1993) Ability
(kemampuan) dan Kepuasan saling Berhubungan; tingkat Ability (kemampuan) yang tinggi secara signifikan akan relevan
dengan kinerja pekerjaan yang tinggi. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
variabilitas dalam prestasi kerja dapat dipahami lebih jelas melalui interaksi
antara Ability (kemampuan) dan sikap
antara pekerja.
Dari pandangan tersebut,
penelitian ini mengajukan proposisi 5: Ability
(kemampuan) berpengaruh langsung terhadap Kepuasan Kerja.
3.1.6. Pengaruh
langsung antara Ability terhadap
Komitmen Organisasi
David dan Minner (1997)
dalam (Putri,
Hakim, & Makmur, 2015) mengemukakan diantara faktor yang
memengaruhi komitmen karyawan pada organisasi, yaitu faktor personal, misalnya
usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalaman kerja, Personality (kepribadian). Dari jurnal tersebut dapat disimpulkan
bahwa Kompetensi saling mempengaruhi dengan Komitmen, dan bersama sama maupun
secara sendiri-sendiri mempengaruhi Kinerja Individu.
Dari pandangan tersebut,
penelitian ini mengajukan proposisi 6: Ability
(kemampuan) berpengaruh langsung terhadap Komitmen Organisasi.
3.1.7. Pengaruh
langsung antara Dukungan organisasi terhadap Kepuasan Kerja
Kajian tentang pengaruh
langsung antara dukungan organisasi terhadap kepuasan kerja dikemukakan oleh Fu, et al (2013) mengemukakan persepsi dukungan
organisasi menjadi faktor yang paling penting dalam kaitannya dengan kepuasan
kerja. Gok, et al (2015) dalam penelitiannya menyatakan
kepuasan kerja ditemukan berkorelasi positif dengan dukungan atasan. Karatepe
(2012) menyatakan persepsi dukungan organisasi berpengaruh
terhadap kinerja pemulihan layanan dan kinerja kerja melalui kepuasan karir. Bogler
& Nir (2012) dalam hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa pemberdayaan guru memediasi hubungan antara persepsi dukungan organisasi
dan kepuasan.
Dari pandangan-pandangan
di atas, penelitian ini mengajukan proposisi 7 : Dukungan Organisasi
berpengaruh langsung terhadap Kepuasan Kerja.
3.1.8. Pengaruh
langsung antara Dukungan Organisasi terhadap Komitmen Organisasi
Kajian tentang pengaruh
langsung antara dukungan organisasi terhadap komitmen organisasi dikemukakan
oleh Aube, et al (2007) dari hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa persepsi dukungan organisasi berkorelasi positif dan signifikan dengan
komitmen afektif dan normatif, Arshadi
(2011) POS berhubungan positif dengan komitmen organisasi. Bilgin
& Demirer (2012) Terdapat hubungan yang signifikan dan
positif antara variabel persepsi dukungan organisasi (POS) dan komitmen
afektif. Cakmak
& Outuoglu (2012) menyatakan Persepsi dukungan
supervisor berpengaruh terhadap komitmen afektif dan normatif. Temuan lain
menyatakan pengaruh yang tidak signifikan Pennaforte
(2016) menyatakan bahwa dukungan organisasi tidak berhubungan
signifikan terhadap komitmen organisasi.
Dari pandangan-pandangan
di atas, penelitian ini mengajukan proposisi 8 : Dukungan organisasi
berpengaruh langsung terhadap Komitmen Organisasi
3.1.9. Pengaruh
langsung antara Dukungan Organisasi terhadap Kinerja
Kajian dari (Rocha
& Chelladurai, 2011) mengemukakan Hubungan langsung yang
signifikan persepsi dukungan organisasi terhadap kinerja. Yavas, et al (2010) menyatakan bahwa dukungan organisasi
sangat efektif dalam membedakan antara kinerja karyawan yang tinggi dan rendah.
Kajian lain menghasilkan temuan yang negatif. Chiang
& Hsieh (2012) menyatakan bahwa persepsi dukungan
organisasi tidak berpengaruh positif terhadap kinerja kerja. Pazy
& Ganzach (2009) menyatakan kinerja dipengaruhi oleh
persepsi dukungan atasan tetapi tidak dipengaruhi oleh persepsi dukungan
organisasi.
Dari pandangan-pandangan
di atas, penelitian ini mengajukan proposisi 9 : Dukungan organisasi
berpengaruh langsung terhadap kinerja
3.1.10.
Pengaruh Tidak Langsung antara Personality (kepribadian) terhadap
Kinerja Melalui Kepuasan Kerja
Yang
& Hwang (2014) mengemukakan bahwa kepuasan kerja
memiliki hubungan bilateral yang berpengaruh antara persepsi dukungan
organisasi dengan prestasi kerja.
Dari pandangan di atas,
penelitian ini mengajukan proposisi 10 : Personality
(kepribadian) berpengaruh tidak langsung terhadap Kinerja melalui Kepuasan
Kerja
3.1.11.
Pengaruh Tidak Langsung antara Ability (kemampuan) terhadap Kinerja
Melalui Kepuasan Kerja
Varca
& James-Valutis (1993) mengemukakan bahwa kepuasan kerja
memediasi hubungan antara Ability
(kemampuan) terhadap kinerja.
Dari pandangan di atas,
penelitian ini mengajukan proposisi 11 : Personality
(kepribadian) berpengaruh tidak langsung terhadap Kinerja melalui Kepuasan
Kerja.
3.1.12.
Pengaruh Tidak Langsung antara
Dukungan Organisasi terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Kerja
Kajian tentang pengaruh
tidak langsung antara dukungan organisasi terhadap kinerja melalui kepuasan
kerja dilakukan oleh Karatepe
(2012) yang mengemukakan Persepsi dukungan organisasi
berpengaruh terhadap kinerja service
recovery dan kinerja kerja melalui kepuasan karir. Guan, et al (2014) dari hasil analisis menunjukkan bahwa
hubungan antara persepsi dukungan organisasi dan Kinerja Kerja yang dimediasi
oleh kepuasan kerja.
Dari pandangan-pandangan
di atas, penelitian ini mengajukan proposisi 12 : Dukungan organisasi
berpengaruh tidak langsung terhadap Kinerja melalui Kepuasan Kerja.
3.1.13.
Pengaruh Tidak Langsung antara
Dukungan Organisasi terhadap Kinerja Melalui Komitmen Organisasi
Kajian tentang pengaruh
tidak langsung antara dukungan organisasi terhadap kinerja melalui komitmen
organisasi dilakukan oleh Rocha
& Chelladurai (2011) yang menyatakan bahwa Pengaruh tidak
langsung persepsi dukungan organisasi melalui komitmen afektif sangat signifikan.
Arshadi
& Hayavi (2013) menyatakan persepsi dukungan
organisasi (POS) memprediksi peran organisasi berbasis harga diri (OBSE) yang
pada gilirannya memprediksi komitmen afektif dan prestasi kerja. Guan, et al (2014) dari hasil analisis menunjukkan bahwa
hubungan antara persepsi dukungan organisasi dan Kinerja Kerja yang dimediasi
oleh komitmen organisasi. Casimir, et al (2014) mengemukakan komitmen afektif
memediasi kedua hubungan antara hubungan antara persepsi dukungan organisasi
dengan kinerja. Pazy
& Ganzach (2009) mengemukakan komitmen organisasi
tidak memediasi hubungan antara persepsi dukungan organisasi dengan kinerja
Dari pandangan-pandangan
di atas, penelitian ini mengajukan proposisi 13 : Dukungan organisasi
berpengaruh tidak langsung terhadap Kinerja melalui Komitmen Organisasi.
3.1.14.
Pengaruh langsung antara Kepuasan
kerja terhadap Komitmen Organisasi
Kajian tentang Pengaruh
langsung antara Kepuasan kerja terhadap Komitmen Organisasi dilakukan oleh Eliyana, et al (2012) menyatakan bahwa kepuasan kerja
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi. Gunlu, et al (2010) menyatakan kepuasan kerja ekstrinsik,
intrinsik, dan umum memiliki pengaruh yang signifikan pada komitmen normatif
dan komitmen afektif. Koh
& Elfred H.Y. Boo (2004) terdapat hubungan yang signifikan dan
positif antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Boles, et al (2007) hasil penelitian menunjukkan bahwa
berbagai aspek kepuasan kerja berhubungan kuat dengan komitmen organisasi. Naderi
Anari (2012) menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan
antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Adio
& Popoola (2010) menyatakan kepuasan kerja memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap komitmen karir.
Dari pandangan-pandangan
di atas, penelitian ini mengajukan proposisi 14 : Kepuasan Kerja berpengaruh
langsung terhadap Komitmen Organisasi.
3.1.15.
Pengaruh langsung antara Kepuasan
kerja terhadap Kinerja
Kajian tentang Pengaruh
langsung antara Kepuasan kerja terhadap Kinerja dilakukan oleh Mardiana,
Eliyana,, et al (2012) menyatakan bahwa peningkatan kepuasan
kerja juga akan meningkatkan kinerja karyawan. Simona, et al (2008)
menyatakan Kepuasan pelanggan berpengaruh positif terhadap kinerja
penjualan. Whitman, et al (2010) menyatakan Kepuasan berpengaruh
positif terhadap kinerja Meneliti. Fried, et al (2008) menyatakan kepuasan berpengaruh
signifikan terhadap kinerja. Werner
& Chang (2008) menyatakan kinerja yang tinggi
dipengaruhi oleh kepuasan yang tinggi. Ziegler, et al (2012) menyatakan kepuasan kerja merupakan
prediktor yang berpengaruh terhadap kinerja. Kajian lain menghasilkan temuan
yang negatif. Karatepe, et al (2006) menyatakan bahwa Kepuasan kerja tidak
berpengaruh terhadap kinerja. Crossman
& Zaki (2003) menyatakan hubungan yang tidak
signifikan antara kepuasan kerja dan kinerja. Bowling
(2007) menyatakan tidak ada hubungan kepuasan dengan kinerja.
Dari pandangan-pandangan
di atas, penelitian ini mengajukan proposisi 15 : Kepuasan kerja berpengaruh
langsung terhadap Kinerja.
3.1.16.
Pengaruh langsung antara Komitmen
Organisasi terhadap Kinerja
Kajian tentang Pengaruh
langsung antara Komitmen Organisasi terhadap Kinerja dilakukan oleh Jaramillo, et al (2005) temuan menunjukkan hubungan yang kuat
dan positif antara komitmen organisasi dan kinerja kerja. Cichy, et al (2009) menyatakan Komitmen normatif
berhubungan secara positif dengan dimensi kinerja kontekstual. Steyrer, et al (2008) menyatakan komitmen organisasi
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Kajian lain menghasilkan temuan yang
negatif/tidak signifikan. Pinho, et al (2014) hasil penelitian menunjukkan bahwa
komitmen organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja. Yiing
& Ahmed (2009) menyatakan komitmen organisasional
ditemukan berhubungan secara signifikan dengan kepuasan kerja, tapi tidak
dengan kinerja karyawan.
Dari pandangan-pandangan
di atas, penelitian ini mengajukan proposisi 16 : Komitmen Organisasi
berpengaruh langsung terhadap Kinerja
Berdasarkan
proposisi-proposisi yang diajukan di atas, maka kerangka konseptual dalam
penelitian ini dapat difisualisasikan dalam gambar 3.1.
Gambar
3.1
Kerangka
Konseptual Penelitian
Pola hubungan antar variabel
X1, X2 dan X3 sebagai variabel Exogenous
dengan Y1, Y2 dan Y3 sebagai variabel Endogenous
merupakan pola hubungan fungsional yang bersifat langsung dan tidak langsung.
Pola hubungan antar variabel ini dianalisis dengan menggunakan SEM (Structural Equation Modeling), sehingga
pengaruh masing-masing variabel Exogenous
terhadap variabel Endogenous dapat
diketahui baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung.
Berdasarkan kerangka
konseptual penelitian dan persamaan fungsi tersebut di atas maka secara rinci
prediksi sifat hubungan atau pengaruh antar variabel dalam penelitian, dengan
membandingkan hasil kajian penelitian sebelumnya dapat dilihat pada tabel 3.1
berikut.
Tabel
3.1. Kedudukan Variabel Penelitian,
Prediksi Sifat Pengaruh antar Variabel dan Fakta Empiris yang Mendukung
No
|
Kedudukan Variabel
yang Mempengaruhi
|
Kedudukan Variabel
yang dipengaruhi
|
Prediksi Sifat
Pengaruh
|
Fakta Empiris yang
Mendukung
|
1
|
Personality (kepribadian) (X1)
Exogenous
|
Kepuasan Kerja (Y1)
Endogenous
|
Positif
|
Matzler & Renzl (2007); Tziner, Waismal-Manor,
Vardi, & Brodman (2008); Shrader & Singer (2014)
Furnham, Eracleous, & Chamorro-premuzic (2009); Loveland,
Lounsbury, Park, & Jackson (2015); Li & Hung, (2012); Loveland,
Lounsbury, Park, & Jackson (2015); Templer (2012); Miller, Mire, &
Kim (2009)
|
2
|
Personality (kepribadian) (X1)
Exogenous
|
Komitmen Organisasi (Y2)
Endogenous
|
Positif
|
Vandenberghe & Basak Ok, (2013); Arora &
Rangnekar, (2015); Kumar, Kuldeep; Bakhshi (2010); Panaccio &
Vandenberghe (2012); Erdheim, Wang, & Zickar, (2006); Choi, Oh, &
Colbert, (2015); Guay et, al (2015); Kell & Motowidlo (2012); Joo &
Lim (2009); Tziner, Waismal-Manor, Vardi, & Brodman (2008)
|
3
|
Personality (kepribadian) (X1)
Exogenous
|
Kinerja Dosen (Y3)
Endogenous
|
Positif
|
Al-Dujaily & Ryu (2006); Thoresen, Bradley Bliese,
& Thoresen (2004); Barrick & Mount (1991); Barrick, Parks, &
Mount (2005); Jr., Cleveland, & Murphy (2001); Hogan & Holland
(2003); Hurtz & Donovan (2000); Yang & Hwang (2014); Anghelache
(2013); Babakhani (2014); Ciorbea & Pasarica (2013) Bhatti, Battour,
Ismail, & Sundram, (2014); Soane, Butler, & Stanton (2015); Bertolino, Truxillo, &
Fraccaroli (2013); Yavas, Karatepe, & Babakus (2010); Collins (2013); Bartone,
Eid, Johnsen, Laberg, & Snook, (2009)
|
4
|
Ability (kemampuan) (X2)
|
Kepuasan Kerja (Y1)
|
Positif
|
Varca
& James-Valutis, (1993)
|
5
|
Ability (kemampuan) (X2)
|
Komitmen Organisasi (Y2)
|
Positif
|
David dan Minner (1997) dalam (Putri, et al., 2015)
|
6
|
Ability (kemampuan) (X2)
|
Kinerja Dosen (Y3)
|
Positif
|
Varca
& James-Valutis, (1993); Hunter & Hunter, 1984) dalam Wright, et al., (1995). Ree dan Earles (1992) dalam Wright, et al., (1995) Mullan
& Kothe, (2010); Sofo (1999) dan Robbins (2008)
dalam (Rachman,
2012)
|
7
|
Dukungan Organisasi (X3)
Exogenous
|
Kepuasan Kerja (Y1)
Endogenous
|
Positif
|
(Fu, Sun, Wang, Yang, & Wang, 2013); (Gok,
Karatuna, & Karaca, 2015); (Karatepe, 2012); (Bogler & Nir, 2012)
|
8
|
Dukungan Organisasi (X3)
Exogenous
|
Komitmen Organisasi (Y2)
Endogenous
|
Positif
|
Arshadi & Hayavi (2013); Aube, et. al Rousseau,
Morin, (2007); (Arshadi, 2011); Bilgin & Demirer, (2012); Cakmak &
Outuoglu, (2012); Casper, Harris, Taylor-Bianco, & Wayne, (2011); Celep
& Yilmazturk, (2012); Makanjee, Hartzer, & Uys (2006); Currie &
Dollery (2006)
|
9
|
Dukungan Organisasi (X3)
Exogenous
|
Kinerja Dosen (Y3)
Endogenous
|
Positif
|
Karatepe (2012); Rocha & Chelladurai (2011); Yavas, et al (2010); Arshadi & Hayavi
(2013); Guan, et al (2014)
|
10
|
Kepuasan Kerja (Y1)
Endogenous
|
Komitmen Organisasi (Y2)
Endogenous
|
Positif
|
Srivastava
(2013); Eliyana, Mardiana, & Prabowo (2012); Gunlu, Aksarayli (2010);
Xiaohui Wang (2007), Koh & Elfred (2004); Dimitriades (2006); Boles, Madupalli, Rutherford, & Wood
(2007); Steven, et al., (2013); Naderi
Anari (2012); Adio & Popoola (2010); Fabi, Lacoursiere, & Raymond (2015)
|
11
|
Kepuasan Kerja (Y1)
Endogenous
|
Kinerja Dosen (Y3)
Endogenous
|
Positif
|
Mardiana, Eliyana, & Sari, (2012); Simona, Gomez,
McLaughlinc, & Wittink, (2008); Whitman, Van Rooy, & Viswesvaran
(2010); Fried, Shirom, Gilboa, & Cooper, (2008); Werner & Chang, (2008);
Ziegler, Hagen, & Diehl (2012)
|
12
|
Komitmen Organisasi (Y2)
Endogenous
|
Kinerja Dosen (Y3)
Endogenous
|
Positif
|
Becker & Kernan (2003); Engelberg, Skinner, &
Zakus, (2011); Fabi, Lacoursiere, & Raymond (2015); Jaramillo, Mulki,
& Marshall (2005); Cichy, Cha, & Kim (2009); Steyrer, Schiffinger,
& Lang, (2008)
|
Sumber : Hasil Olahan Fakta Empiris,
2016
Kerangka konseptual dan tabel
3.1 di atas menjelaskan prediksi sifat hubungan antar variabel dan kedudukan variabel
dalam penelitian ini, baik variabel Exogenous
yang terdiri dari Personality
(kepribadian), Ability (kemampuan) dan
dukungan organisasi, maupun variabel Endogenous
yang terdiri dari kepuasan kerja, komitmen organisasi dan kinerja dosen
Perguruan Tinggi Swasta di Gorontalo.
3.2.
Hipotesis
Berdasarkan proposisi,
kerangka konseptual dan kedudukan variabel penelitian, sifat pengaruh antar variabel,
dan penelitian sebelumnya (fakta empiris) yang mendukung maka dapat dirumuskan
hipotesis penelitian sebagai berikut :
Hipotesis 1 Diduga Personality, ability dan dukungan organisasi berpengaruh positif
dan signifikan secara langsung terhadap kepuasan kerja Di Perguruan Tinggi
Swasta di Gorontalo
Hipotesis 1a Diduga Personality
berpengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap kepuasan kerja Di
Perguruan Tinggi Swasta di Gorontalo
Hipotesis 1b Diduga Ability
berpengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap kepuasan kerja Di
Perguruan Tinggi Swasta di Gorontalo
Hipotesis 1c Diduga dukungan organisasi berpengaruh positif
dan signifikan secara langsung terhadap kepuasan kerja Di Perguruan Tinggi
Swasta di Gorontalo
Hipotesis 2 Diduga Personality, ability dan dukungan organisasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap komitmen organisasi baik secara langsung maupun tidak
langsung melalui kepuasan kerja Di Perguruan Tinggi Swasta di Gorontalo
Hipotesis 2a Diduga Personality
berpengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap komitmen
organisasi Di Perguruan Tinggi Swasta di Gorontalo
Hipotesis 2b Diduga Ability
berpengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap komitmen
organisasi Di Perguruan Tinggi Swasta di Gorontalo
Hipotesis 2c Diduga dukungan organisasi berpengaruh positif
dan signifikan secara langsung terhadap komitmen organisasi Di Perguruan Tinggi
Swasta di Gorontalo
Hipotesis 2d Diduga personality berpengaruh positif dan
signifikan secara tidak langsung terhadap komitmen organisasi melalui kepuasan
kerja Di Perguruan Tinggi Swasta di Gorontalo
Hipotesis 2e Diduga ability berpengaruh positif dan
signifikan secara tidak langsung terhadap komitmen organisasi melalui kepuasan
kerja Di Perguruan Tinggi Swasta di Gorontalo
Hipotesis 2f Diduga dukungan organisasi berpengaruh positif
dan signifikan secara tidak langsung terhadap komitmen organisasi melalui
kepuasan kerja Di Perguruan Tinggi Swasta di Gorontalo
Hipotesis 3 Diduga Personality, ability dan dukungan organisasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja dosen baik secara langsung maupun tidak
langsung melalui kepuasan kerja dan komitmen organisasi di Perguruan Tinggi
Swasta di Gorontalo
Hipotesis 3a Diduga Personality berpengaruh positif dan signifikan
secara langsung terhadap kinerja dosen di Perguruan Tinggi Swasta di Gorontalo
Hipotesis 3b Diduga Ability berpengaruh positif dan signifikan
secara langsung terhadap kinerja dosen di Perguruan Tinggi Swasta di Gorontalo
Hipotesis 3c Diduga dukungan
organisasi berpengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap kinerja
dosen di Perguruan Tinggi Swasta di Gorontalo
Hipotesis 3d Diduga Personality berpengaruh positif dan signifikan
secara tidak langsung terhadap kinerja dosen melalui kepuasan kerja di
Perguruan Tinggi Swasta di Gorontalo
Hipotesis 3e Diduga Ability berpengaruh positif dan signifikan
secara tidak langsung terhadap kinerja dosen melalui kepuasan kerja di
Perguruan Tinggi Swasta di Gorontalo
Hipotesis 3f Diduga dukungan
organisasi berpengaruh positif dan signifikan secara tidak langsung terhadap
kinerja dosen melalui kepuasan kerja di Perguruan Tinggi Swasta di Gorontalo
Hipotesis 3g Diduga Personality berpengaruh positif dan signifikan
secara tidak langsung terhadap kinerja dosen melalui komitmen organisasi di
Perguruan Tinggi Swasta di Gorontalo
Hipotesis 3h Diduga Ability berpengaruh positif dan signifikan
secara tidak langsung terhadap kinerja dosen melalui komitmen organisasi di
Perguruan Tinggi Swasta di Gorontalo
Hipotesis 3i Diduga dukungan
organisasi berpengaruh positif dan signifikan secara tidak langsung terhadap
kinerja dosen melalui komitmen organisasi di Perguruan Tinggi Swasta di
Gorontalo
Hipotesis 4 Diduga kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja dosen baik
secara langsung maupun tidak langsung melalui komitmen organisasi di Perguruan
Tinggi Swasta di Gorontalo
Hipotesis 4a Diduga kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap
kinerja dosen di Perguruan Tinggi Swasta di Gorontalo
Hipotesis 4b Diduga kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan secara tidak langsung terhadap
kinerja dosen melalui komitmen organisasi di Perguruan Tinggi Swasta di
Gorontalo.
Hipotesis 5 Diduga kepuasan kerja berpengaruh positif
dan signifikan secara langsung terhadap komitmen organisasi Di Perguruan Tinggi
Swasta di Gorontalo
Hipotesis 6 Diduga komitmen organisasi berpengaruh positif
dan signifikan secara langsung terhadap Kinerja Dosen Di Perguruan Tinggi
Swasta di Gorontalo
mau nanya ni, kalau 1 variabel eksogen berpengaruh terhadap 3 variabel endogen gimana kira" konsep pemikirannya?
BalasHapus