Dukungan
sarana prasarana yang lengkap dalam proses pembelajaran (X3.1),
Dukungan
bantuan dana untuk penelitian (X3.2),
Dukungan bantuan dana untuk pengabdian (X3.3),
Dukungan untuk pengembangan karier dosen (X3.4),
Dukungan untuk tunjangan hari
tua (X3.5),
Dukungan bantuan jika membutuhkan (X3.6)
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tanggapan
Responden Terhadap Variabel Dukungan Organisasi
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
No
|
Indikator
|
Skor
Jawaban
|
Total
|
Mean
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
F
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1
|
DO1
|
1
|
0,5
|
2
|
1,0
|
38
|
18,1
|
127
|
60,5
|
42
|
20,0
|
210
|
3,39
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2
|
DO2
|
5
|
2,4
|
7
|
3,3
|
60
|
28,6
|
105
|
50,0
|
33
|
15,7
|
210
|
3,73
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3
|
DO3
|
3
|
1,4
|
12
|
5,7
|
70
|
33,3
|
93
|
44,3
|
32
|
15,2
|
210
|
3,66
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
4
|
DO4
|
3
|
1,4
|
6
|
2,9
|
42
|
20,0
|
110
|
52,4
|
49
|
23,3
|
210
|
3,93
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
5
|
DO5
|
17
|
8,1
|
23
|
11,0
|
57
|
27,1
|
86
|
41,0
|
27
|
12,9
|
210
|
3,40
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
6
|
DO6
|
5
|
2,4
|
13
|
6,2
|
50
|
23,8
|
109
|
51,9
|
33
|
15,7
|
210
|
3,72
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Mean
Variabel Dukungan Organisasi
|
3,64
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sumber : Data diolah (2017)
Menurut teori dukungan
organisasi, berkembangnya persepsi dukungan organisasi didorong oleh
kecenderungan karyawan untuk menetapkan karakteristik organisasi menyerupai
manusia (Robert
Eisenberger, et al., 1986). Levinson (Rhoades
& Eisenberger, 2002) mencatat bahwa tindakan yang diambil
oleh para agen dari organisasi sering dipandang sebagai indikasi niat
organisasi, bukan motif pribadi para agen. Perwujudan organisasi ini,
diperparah dengan adanya tanggung jawab hukum, moral, dan keuangan organisasi
untuk tindakan karyawannya. Berdasarkan kebijakan organisasi, norma, dan budaya
yang memberikan kontinuitas dan resep perilaku peran, dan dengan kekuatan para
agen organisasi memaksakan karyawan secara individual. Atas dasar perwujudan
organisasi, karyawan melihat perlakuan yang menguntungkan atau tidak
menguntungkan mereka sebagai indikasi bahwa organisasi lebih menyukai atau
tidak menyukai mereka.
Teori dukungan organisasi
membahas proses yang mendasari konsekuensi Persepsi Dukungan Organisasi.
Pertama, dasar norma timbal balik, Persepsi Dukungan Organisasi harus
menghasilkan kewajiban untuk peduli terhadap organisasi dan membantu organisasi
mencapai tujuannya. Kedua, perhatian, persetujuan, dan rasa hormat yang
dikonotasikan dengan Persepsi Dukungan Organisasi yang harus memenuhi kebutuhan
sosioemosional, menyebabkan pekerja untuk menggabungkan keahlian organisasional
dan status peran dalam identitas sosial mereka. Ketiga, Persepsi Dukungan
Organisasi harus memperkuat keyakinan karyawan bahwa organisasi mengakui
kinerja mereka (yaitu, harapan kinerja-reward). Proses-proses ini harus
memiliki hasil yang menguntungkan baik untuk karyawan (misalnya, peningkatan
kepuasan kerja dan peningkatan suasana hati yang positif) dan untuk organisasi
(misalnya, peningkatan komitmen afektif dan kinerja, mengurangi turnover).
Persepsi dukungan
organisasi mencerminkan sejauh mana karyawan percaya bahwa organisasi
menghargai kontribusi mereka dan peduli tentang kesejahteraan mereka
(Eisenberger, dkk (Colquitt, et al., 2014). Keyakinan ini merupakan persepsi
karyawan tentang dukungan organisasi. Dimana karyawan cenderung merasionalisasi
interaksi mereka dengan organisasi mereka. Mereka cenderung untuk mengevaluasi
proporsi antara apa yang mereka investasikan dengan apa yang mereka dapatkan
saat berinteraksi dengan organisasi, yang pada akhirnya akan mempengaruhi
investasi mereka secara keseluruhan.
Dukungan organisasi yang
dirasakan (Perceived Organizational
Support) menurut (Robbins
& Judge, 2014) adalah sejauh mana karyawan percaya
bahwa organisasi menghargai kontribusi mereka dan peduli tentang kesejahteraan
mereka (misalnya, seorang karyawan percaya organisasinya akan mengakomodasi
jika dia punya masalah atau akan memaafkan jika memiliki kesalahan).
Shore dan Tetrick (1991)
dalam (Bogler
& Nir, 2012) menegaskan bahwa karyawan akan
sejalan dengan berbagai statemen kesepakatan bilamana organisasi menghargai
kontribusi mereka dan memperlakukan mereka secara menguntungkan atau tidak
menguntungkan dalam keadaan yang berbeda.
Persepsi dukungan
organisasi mengacu pada bagaimana seorang karyawan merasakan sejauh mana
organisasi mereka menghargai kontribusi mereka ke tempat kerja dan peduli
tentang kesejahteraan mereka (Rhoades
& Eisenberger, 2002)
Tiga kategori utama yang
dipersepsikan oleh karyawan memiliki hubungan dengan persepsi dukungan
organisasi (Robert
Eisenberger, et al., 1986). Ketiga kategori utama ini adalah: Keadilan,
Dukungan atasan dan Penghargaan organisasi serta kondisi pekerjaan.
Keadilan prosedural
menyangkut cara yang digunakan untuk menentukan bagaimana mendistribusikan
sumber daya di antara karyawan. (Greenberg, dalam (Rhoades
& Eisenberger, 2002)). Shore dan Shore (Rhoades
& Eisenberger, 2002) menyatakan bahwa banyaknya kasus yang
berhubungan dengan keadilan dalam distribusi sumber daya memiliki efek
kumulatif yang kuat pada persepsi dukungan organisasi dimana hal ini
menunjukkan bahwa organisasi memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan
karyawan. Cropanzo dan Greenberg (Rhoades
& Eisenberger, 2002) membagi keadilan prosedural menjadi
aspek keadilan struktural dan aspek sosial. Aspek struktural mencakup peraturan
formal dan keputusan mengenai karyawan. Sedangkan aspek sosial seringkali
disebut dengan keadilan interaksional yang meliputi bagaimana memperlakukan
karyawan dengan penghargaan terhadap martabat dan penghormatan mereka.
Dukungan atasan Karyawan
mengembangkan pandangan umum tentang sejauh mana atasan menilai kontribusi
mereka dan peduli terhadap kesejahteraan mereka (Kottke & Sharafinski, (Rhoades
& Eisenberger, 2002). Karena atasan bertindak sebagai agen
dari organisasi yang memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan dan mengevaluasi
kinerja bawahan, karyawan pun melihat orientasi atasan mereka sebagai indikasi
adanya dukungan organisasi (Levinson dkk., (Rhoades
& Eisenberger, 2002).
Bentuk dari penghargaan
organisasi dan kondisi pekerjaan ini adalah sebagai berikut: a. Gaji,
pengakuan, dan promosi. Sesuai dengan teori dukungan organisasi, kesempatan
untuk mendapatkan hadiah (gaji, pengakuan, dan promosi) akan meningkatkan
kontribusi karyawan dan akan meningkatkan persepsi dukungan organisasi (Rhoades
& Eisenberger, 2002). b. Keamanan dalam bekerja. Adanya
jaminan bahwa organisasi ingin mempertahankan keanggotaan di masa depan
memberikan indikasi yang kuat terhadap persepsi dukungan organisasi (Griffith
dkk., (Rhoades
& Eisenberger, 2002). c. Kemandirian. Dengan kemandirian,
berarti adanya kontrol akan bagaimana karyawan melakukan pekerjaan mereka.
Dengan organisasi menunjukkan kepercayaan terhadap kemandirian karyawan untuk memutuskan
dengan bijak bagaimana mereka akan melaksanakan pekerjaan, akan meningkatkan
persepsi dukungan organisasi (Cameron dkk., (Rhoades
& Eisenberger, 2002). d. Peran stressor. Stress mengacu
pada ketidakmampuan individu mengatasi tuntutan dari lingkungan (Lazarus &
Folkman, (Rhoades
& Eisenberger, 2002). Stres berkorelasi negatif dengan
persepsi dukungan organisasi karena karyawan tahu bahwa faktor-faktor penyebab
stres berasal dari lingkungan yang dikontrol oleh organisasi. Stres terkait
dengan tiga aspek peran karyawan dalam organisasi yang berkorelasi negatif
dengan persepsi dukungan organisasi, yaitu: tuntutan yang melebihi kemampuan karyawan
bekerja dalam waktu tertentu (work-overload),
kurangnya informasi yang jelas tentang tanggung jawab pekerjaan (role-ambiguity), dan adanya tanggung
jawab yang saling bertentangan (role-conflict)
(Lazarus & Folkman, (Rhoades
& Eisenberger, 2002). e. Pelatihan. Pelatihan dalam
bekerja dilihat sebagai investasi pada karyawan yang nantinya akan meningkatkan
persepsi dukungan organisasi (Wayne dkk., (Rhoades
& Eisenberger, 2002))
Robert
Eisenberger, et al., (2001) menggunakan 6 item untuk mengukur Persepsi
Dukungan Organisasi, yaitu: Organisasi bangga dengan prestasi saya, Organisasi
benar-benar peduli tentang kesejahteraan saya, Organisasi menghargai kontribusi
saya untuk tujuan perusahaan, Organisasi sangat mempertimbangkan maksud dan
nilai yang saya miliki, Organisasi menunjukkan sedikit perhatian untuk saya, Organisasi bersedia membantu saya jika saya membutuhkan
bantuan khusus.
Robert
Eisenberger, et al., (1986) menggunakan 36 item untuk mengukur
persepsi dukungan organisasi, yaitu: 1) Organisasi menghargai kontribusi saya
untuk tujuan organisasi, 2) Jika organisasi bisa menyewa seseorang untuk
menggantikan saya dengan gaji yang lebih rendah mereka akan melakukan hal
tersebut, 3) Organisasi tidak menghargai setiap usaha ekstra dari saya, 4) Organisasi
sangat menganggap tujuan dan nilai-nilai saya, 5) organisasi akan mengabaikan
keluhan dari saya, 6) organisasi mengabaikan kepentingan terbaik saya ketika
hal tersebut mampu dilakukan, 7) bantuan tersedia dari organisasi ketika saya
memiliki masalah, 8) organisasi benar-benar peduli tentang kesejahteraan saya,
9) organisasi bersedia untuk memperpanjang ototmatis karier saya, 10) organisasi
tidak memberi izin ketidakhadiran saya karena masalah pribadi, 11) Jika
organisasi menemukan cara yang lebih efisien untuk mendapatkan pekerjaan,
mereka akan melakukannya, 12) organisasi akan memaafkan kesalahan yang saya
lakukan, 13) organisasi memahami penurunan kinerja saya, 14) organisasi merasa
hanya sedikit yang bisa diperoleh dengan menggunakan saya untuk sisa karir saya,
15) organisasi hanya memberikan sedikit kesempatan kepada saya untuk naik
pangkat, 16) bahkan jika saya melakukan pekerjaan sebaik mungkin, organisasi tidak
akan menyadari hal itu, 17) organisasi akan memberikan permintaan yang masuk
akal untuk perubahan dalam kondisi kerja saya, 18) jika saya diberhentikan,
organisasi akan lebih memilih untuk mempekerjakan seseorang yang baru daripada
membawa saya kembali, 19) organisasi bersedia membantu saya ketika saya membutuhkan
bantuan khusus, 20) organisasi peduli tentang kepuasan saya di tempat kerja,
21) jika diberi kesempatan, organisasi akan mendapatkan manfaat, 22) organisasi
menunjukkan sedikit perhatian bagi saya, 23) jika saya memutuskan untuk
berhenti, organisasi akan mencoba membujuk, 24) organisasi peduli dengan
pendapat saya, 25) organisasi merasakan manfaat jika mempekerjakan saya, 26) organisasi
bangga dengan prestasi saya di tempat kerja, 27) organisasi akan mengerti jika
saya tidak mampu menyelesaikan tugas, 28) jika organisasi tersebut mendapatkan
keuntungan yang lebih besar, mereka mempertimbangkan untuk meningkatkan karier,
29) organisasi merasakan bahwa siapa pun bisa melakukan pekerjaan seperti yang
saya lakukan, 30) organisasi ini tidak peduli dengan bayaran saya yang pantas,
31) organisasi ingin memberi saya pekerjaan yang terbaik untuk saya, 32) jika
pekerjaan saya dihilangkan, organisasi akan lebih memilih untuk saya pergi, 33)
organisasi mencoba untuk membuat pekerjaan saya semenarik mungkin, 34) supervisor
saya bangga bahwa saya adalah bagian dari organisasi ini, 35) organisasi akan memahami
absensi yang cukup lama, 36) organisasi peduli dengan kehadiran saya yang
mendatangkan keuntungan,
Chiang & Hsieh (2012) menggunakan 5 item untuk mengukur persepsi dukungan
organisasi, yaitu: organisasi saya peduli dengan pendapat saya, organisasi saya
benar-benar peduli dengan kesejahteraan saya, organisasi saya sangat
mempertimbangkan tujuan dan nilai-nilai dari saya, bantuan tersedia dari
organisasi saya ketika saya memiliki masalah, organisasi saya akan memaafkan
kesalahan saya jika berkata jujur
|
Sabtu, 17 Juni 2017
Deskripsi Variabel Dukungan Organisasi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar