Mampu
menghidupkan suasana kelas dalam proses pembelajaran (X2.1),
Mampu menggunakan
bahasa secara efektif (X2.2),
Mampu menggunakan beragam teknologi komunikasi
(X2.3),
Mampu memecahkan masalah secara akurat (X2.4),
Mampu menyampaikan
pendapat (X2.5),
Mampu menerima kritik (X2.6),
Mampu mengendalikan diri dalam
berbagai kondisi (X2.7),
Mampu menata emosi dalam diri (X2.8)
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tanggapan
Responden Terhadap Variabel Ability
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
No
|
Indikator
|
Skor
Jawaban
|
Total
|
Mean
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
F
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
F
|
%
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
1
|
AB1
|
0
|
0,0
|
0
|
0,0
|
8
|
3,8
|
113
|
53,8
|
89
|
42,4
|
210
|
4,39
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
2
|
AB2
|
0
|
0,0
|
0
|
0,0
|
12
|
5,7
|
126
|
60,0
|
72
|
34,3
|
210
|
4,29
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3
|
AB3
|
0
|
0,0
|
0
|
0,0
|
13
|
6,2
|
134
|
63,8
|
63
|
30,0
|
210
|
4,24
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
4
|
AB4
|
0
|
0,0
|
0
|
0,0
|
20
|
9,5
|
147
|
70,0
|
43
|
20,5
|
210
|
4,11
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
5
|
AB5
|
0
|
0,0
|
1
|
0,5
|
13
|
6,2
|
131
|
62,4
|
65
|
31,0
|
210
|
4,24
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
6
|
AB6
|
0
|
0,0
|
2
|
1,0
|
18
|
8,6
|
133
|
63,3
|
57
|
27,1
|
210
|
4,17
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
7
|
AB7
|
0
|
0,0
|
1
|
0,5
|
33
|
15,7
|
124
|
59,0
|
52
|
24,8
|
210
|
4,08
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
8
|
AB8
|
0
|
0,0
|
2
|
1,0
|
37
|
17,6
|
126
|
60,0
|
45
|
21,4
|
210
|
4,02
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Mean Variabel
Ability
|
4,19
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Sumber : Data diolah (2017)
|
Ability (kemampuan) karyawan akan membuat
perbedaan dalam perilaku dan kinerja tugas (McShane
& Von Glinow, 2008). Ability
(kemampuan) mencakup bakat alami dan kapabilitas yang diperlukan dalam
keberhasilan menyelesaikan tugas. Bakat adalah bakat alami yang membantu karyawan
mempelajari dan melakukan tugas-tugas secara lebih cepat dan lebih baik.
Kapabilitas belajar adalah keterampilan dan pengetahuan yang diperoleh.
Ability (kemampuan) merupakan kapasitas
seorang individu untuk melakukan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan (Robbins
& Judge, 2014). Ability
(kemampuan) mengacu pada kapabilitas seseorang yang relatif stabil dalam
melakukan berbagai kegiatan yang berbeda dan saling berkaitan. Fleishman, et.
al dalam (Colquitt, et al., 2014)
Menurut Johnson dan Cullen
dalam (Colquitt, et al., 2014). Ability
(kemampuan) terbagi atas 3, yaitu (Kognitif, emosional dan fisik):
1)
Kemampuan
kognitif. Kemampuan kognitif mengacu pada kemampuan yang terkait dengan
akuisisi dan penerapan pengetahuan dalam pemecahan masalah. Kemampuan kognitif
sangat relevan dalam pekerjaan karena sebagian besar pekerjaan yang kita
lakukan, melibatkan penggunaan informasi untuk membuat keputusan dan pemecahan
masalah. Kemampuan kognitif terbagi atas:
a. Verbal
Kemampuan verbal mengacu
pada berbagai kemampuan yang berhubungan dengan pemahaman dan mengekspresikan
komunikasi lisan dan tulisan. Pemahaman lisan adalah kemampuan untuk memahami
kata-kata dan kalimat yang diucapkan. Pemahaman tulisan adalah kemampuan untuk
memahami kata-kata dan kalimat secara tertulis. Meskipun kedua aspek kemampuan
verbal akan tampak saling terkait yaitu, orang yang memiliki pemahaman lisan
yang tinggi akan cenderung memiliki komprehensif tulisan yang tinggi, dan
sebaliknya.
b. Kuantitatif
Kemampuan kuantitatif
mengacu pada dua jenis kemampuan matematika. Yang pertama adalah fasilitas
nomor, yang adalah kemampuan untuk melakukan operasi matematika secara
sederhana (menambah, mengurangi, mengalikan, dan membagi). Yang kedua adalah
penalaran matematika, yang mengacu pada kemampuan untuk memilih dan menerapkan
rumus untuk memecahkan masalah yang melibatkan angka.
c. Penalaran
Kemampuan penalaran
merupakan beragam rangkaian kemampuan yang terkait dengan penginderaan dan
pemecahan masalah menggunakan wawasan, aturan, dan logika.
d. Spasial
Ada dua jenis kemampuan
spasial, atau kemampuan yang terkait dengan representasi visual dan mental dan
manipulasi benda-benda di ruang angkasa. Yang pertama disebut orientasi
spasial, yang mengacu pada pemahaman yang baik tentang lingkungan. kemampuan
spasial kedua disebut visualisasi, yang merupakan kemampuan untuk membayangkan
bagaimana hal-hal yang terpisah akan terlihat jika mereka disatukan dengan cara
tertentu.
e. Persepsi
Kemampuan perseptual
mengacu pada kemampuan memahami, mengerti, dan mengingat pola informasi.
2)
Kemampuan
emosional, terdiri atas:
a. Kesadaran Diri
Kesadaran diri atau
penilaian dan ekspresi emosi dalam diri sendiri. Aspek
ini mengacu pada kemampuan individu untuk memahami jenis emosi yang
dialami, kesediaan untuk mengakui emosi yang dialami, dan kemampuan untuk
mengekspresikan emosi yang dialami.
b. Kesadaran lain.
Segi kedua kecerdasan
emosional adalah kesadaran lain, atau penilaian dan pengakuan emosi pada orang
lain. Aspek ini mengacu pada kemampuan seseorang untuk mengenali dan memahami
emosi yang orang lain rasakan. Orang yang memiliki aspek kecerdasan emosional
yang tinggi tidak hanya peka terhadap perasaan orang lain, tetapi juga dapat
mengantisipasi emosi yang orang akan alami dalam situasi yang berbeda.
Sebaliknya, orang-orang yang memiliki aspek kecerdasan emosional yang rendah,
tidak akan efektif merasakan emosi yang orang lain alami, dan jika emosi
negatif, ketidakmampuan ini bisa mengakibatkan seseorang melakukan sesuatu yang
memperburuk situasi.
c. Penataan Emosi
Segi ketiga kecerdasan
emosional adalah regulasi emosi, mengacu pada kemampuan untuk pulih dengan
cepat dari pengalaman emosional.
d. Penggunaan Emosi
Aspek keempat kecerdasan
emosional adalah penggunaan emosi. Kemampuan ini mencerminkan sejauh mana orang
dapat memanfaatkan emosi dan mempekerjakan emosi untuk meningkatkan peluang
mereka untuk sukses dalam apa pun yang mereka ingin lakukan.
3)
Kemampuan
fisik, terdiri dari:
a.
Kekuatan.
Meskipun kekuatan umumnya mengacu pada sejauh mana tubuh mampu mengerahkan
kekuatan, sebenarnya ada beberapa jenis yang berbeda dari kekuatan yang
penting, tergantung pada pekerjaan. Kekuatan statis mengacu pada kemampuan untuk
mengangkat, mendorong, atau menarik benda yang sangat berat dengan menggunakan
tangan, lengan, kaki, bahu, atau punggung. Kekuatan statis terlibat dalam
pekerjaan di mana orang perlu untuk mengangkat benda seperti kotak, peralatan,
suku cadang mesin, dan alat-alat berat. Kekuatan ledakan, orang mengerahkan
kekuatan ledakan untuk memindahkan tubuh atau objek. Jenis kekuatan terakhir
adalah kekuatan dinamis, mengacu pada kemampuan untuk mengerahkan kekuatan
untuk jangka waktu lama tanpa menjadi terlalu lelah.
b.
Stamina/Daya
Tahan. Stamina mengacu pada kemampuan paru-paru seseorang dan sistem peredaran
darah untuk bekerja secara efisien saat dia terlibat dalam aktivitas fisik yang
berkepanjangan. Stamina mungkin penting dibutuhkan dalam pekerjaan seperti
berlari, berenang, dan mendaki.
c.
Fleksibilitas
& Koordinasi. Fleksibilitas mengacu pada kemampuan untuk membungkuk,
meregangkan, memutar, atau mengjangkau.
d.
Sikomotorik.
Mengacu pada kemampuan untuk memanipulasi dan kontrol objek. Kemampuan manipulatif
baik mengacu pada kemampuan untuk menjaga lengan dan tangan secara mantap saat
menggunakan tangan untuk melakukan pekerjaan yang tepat, biasanya pada
benda-benda kecil atau halus seperti arteri, saraf, permata, dan jam tangan. Kemampuan
kontrol gerakan penting dalam
tugas-tugas orang yang harus melakukan penyesuaian yang berbeda, menggunakan
mesin untuk menyelesaikan pekerjaan secara efektif.
e.
Sensorik.
Kemampuan sensorik mengacu pada kemampuan yang berhubungan dengan penglihatan
dan pendengaran.
John A
Wagner & Hollenbeck (2010) membagi kemampuan atas 2 yaitu kemampuan
fisik dan kemampuan kognitif.
Kemampuan fisik terbagi
atas 3 dimensi, yaitu:
1)
Kekuatan
otot. Kemampuan untuk mengerahkan kekuatan otot terhadap benda dalam hal
mendorong, menarik, mengangkat, membawa, atau menurunkan (ketegangan otot)
Mengerahkan kekuatan otot dalam gerakan cepat (kekuatan otot), Mengerahkan
kekuatan otot terus menerus dari waktu ke waktu serta menolak kelelahan (daya
tahan otot)
2)
Ketahanan.
Kemampuan untuk mempertahankan aktivitas fisik yang menghasilkan peningkatan
denyut jantung untuk jangka waktu lama
3)
Kualitas
Gerakan. Kemampuan untuk melenturkan dan memperpanjang anggota badan tubuh
untuk bekerja di posisi yang fleksibilitas, kemampuan untuk mempertahankan
tubuh dalam posisi stabil dan menahan kekuatan yang menyebabkan hilangnya
stabilitas (keseimbangan) serata kemampuan untuk gerakan urutan jari, lengan,
kaki, atau tubuh mengakibatkan tindakan terampil (koordinasi).
Kemampuan kognitif terbagi
atas 5 dimensi, yaitu:
1) Kemampuan Verbal. Kemampuan untuk
memahami dan menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara efektif.
2) Kemampuan Kuantitatif. Kemampuan untuk
dengan cepat dan akurat memecahkan masalah aritmatika dari semua jenis,
termasuk penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, serta menerapkan
aturan matematika
3) Kemampuan Penalaran. Kemampuan berpikir
induktif dan deduktif untuk menemukan solusi masalah baru
4) Kecerdasan emosional. Kemampuan untuk
menghasilkan, mengenali, mengungkapkan, memahami, dan mengevaluasi sendiri dan
emosi orang lain agar berhasil mengatasi tuntutan sosial dan tekanan
5) Intelijen Budaya. Kemampuan untuk
mengamati, menafsirkan, dan bertindak berdasarkan isyarat sosial dan budaya
asing dan berfungsi secara efektif dalam lingkungan baru dan asing.
Kemampuan pada dasarnya
terdiri dari dua faktor: intelektual dan fisik (Robbins
& Judge, 2014):
1)
Kemampuan
intelektual. Kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan mental seperti
berpikir, penalaran, dan pemecahan masalah.
Tujuh dimensi yang paling
sering digunakan dalam membentuk kemampuan intelektual adalah:
a)
Bakat
nomor, kemampuan untuk melakukan aritmatika cepat dan akurat);
b)
Pemahaman
verbal, kemampuan untuk memahami apa yang dibaca atau didengar dan hubungan
kata satu sama lain),
c)
Kecepatan
persepsi, kemampuan untuk mengidentifikasi kesamaan visual dan perbedaan dengan
cepat dan akurat,
d)
Penalaran
induktif, kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dalam urutan logis dan
kemudian memecahkan masalah
e)
Penalaran
deduktif, kemampuan untuk menggunakan logika dan menilai implikasi berdasarkan
argumen.
f)
Visualisasi
spasial, kemampuan untuk membayangkan bagaimana sebuah objek akan terlihat jika
posisinya dalam ruang diubah, dan
g)
Memori,
kemampuan untuk mempertahankan dan mengingat pengalaman masa lalu.
2)
Kemampuan
fisik. Terbagi atas 9 dimensi, yaitu:
Faktor Kekuatan
a) Kekuatan Dinamis, kemampuan untuk
mengerahkan kekuatan otot berulang-ulang atau terus-menerus dari waktu ke waktu
b) Kekuatan Tubuh, kemampuan untuk
mengerahkan kekuatan otot menggunakan otot tubuh (terutama perut)
c) Kekuatan Statis, kemampuan untuk
mengerahkan kekuatan terhadap objek-objek eksternal
d) Kekuatan Explosive, kemampuan untuk
mengeluarkan maksimal energi dalam satu atau serangkaian tindakan explosive
Faktor Fleksibiltas
a)
Fleksibilitas Luas, kemampuan untuk memindahkan tubuh dan
otot punggung sejauh mungkin
b)
Fleksibilitas
Dinamis, kemampuan untuk membuat gerakan meregangkan yang diulang dengan cepat.
Faktor Lain
a) Koordinasi Tubuh, kemampuan untuk
mengkoordinasikan tindakan simultan bagian tubuh yang berbeda
b) Keseimbangan, kemampuan untuk menjaga
keseimbangan
c) Stamina, kemampuan untuk melanjutkan
upaya maksimal memerlukan usaha yang berkepanjangan dari waktu ke waktu
Menurut Spencer and
Spencer (1993) dalam (Rachman,
2012) Ability
(kemampuan) intelektual dinyatakan sebagai kompetensi berpikir (cognitive) yang mempunyai fungsi kerja
individu, terdiri dari : 1) Berpikir
analitis (analytical thinking), yakni
Ability (kemampuan) memahami situasi
atau permasalahan dengan cara memandangnya sebagai satu kesatuan mencakup Ability (kemampuan) untuk
mengidentifikasi masalah mendasar dalam situasi kompleks, 2) Berpikir
konseptual (conceptual thinking),
yakni Ability (kemampuan) memahami
situasi atau keadaan dengan cara memandangnya sebagai satu kesatuan yang
terintegrasi mencakup Ability
(kemampuan) meng- identifikasi pola keterikatan antara masalah yang tidak
tampak dengan jelas atau Ability
(kemampuan) mengidentifikasikan permasalahan utama yang mendasar dalam situasi
yang kompleks dan 3) Keahlian teknis secara profesional (technical/ professional/managerial
expertise), yakni penguasaan pengetahuan eksplisit, berupa
keahlian/keterampilan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan serta motivasi untuk
mengembangkan, menggunakan dan mendistribusikan pengetahuan atau keterampilan
kepada orang lain.
Spencer and Spencer (1993)
dalam (Rachman,
2012) mengukur Ability
(kemampuan) dengan indikator: Berpikir analitis (analytical thinking), Berpikir konseptual (conceptual thinking), dan Keahlian teknis secara profesional (technical/professional/managerial expertise)
John A Wagner &
Hollenbeck (2010)
mengukur kemampuan kognitif ke dalam 5 dimensi, yaitu: Ability (kemampuan) Verbal, Ability
(kemampuan) Kuantitatif, Ability
(kemampuan) Penalaran, Kecerdasan emosional dan Intelijen Budaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar